Rabu, 15 Januari 2014
Kamis, 02 Januari 2014
PURNAMA NEWSZONE ALL ABOUT PACITAN UPDATES
Blog Purnama Guest House juga akan memberikan berbagai informasi tentang Pacitan, semua berita terbaru tentang Pacitan baik mengenai kabar terbaru maupun kabar unik yang perlu diketahui seluruh masyarakat baik yang ada di Pacitan maupun luar Pacitan. Dan Kami menamainya dengan "PURNAMA NEWSZONE". Kami akan secara berkala memberikan informasi tentang seputar Pacitan dan fenomenanya.
UPDATE :16 JANUARI 2014
" TEH MADU JADI ANDALAN MENU BEVERAGE DI PURNAMA GUEST HOUSE PACITAN "
Salah satu menu beverage andalan di Hotel kami adalah Teh Madu. Bukan tanpa alasan mengapa kami memilih Teh Madu menjadi salah satu menu Beverage yang ada di Restaurant di dalam Hotel kami, mengingat Teh Madu mempunyai nilai yang sangat bagus untuk kesehatan.
TAHUKAH ANDA ????? ^_^
Makin banyak bakteri yang menjadi kebal (resisten) karena penggunaan antibiotik yang berlebihan. Ilmuwan pun kini berpaling ke pengobatan tradisional seperti teh dan madu. Akankah kombinasi teh dan madu ini akan menggantikan antibiotik di masa depan?
Semakin banyak obat yang digunakan, semakin besar kemungkinan setiap bakteri membangun resistensi dan menjadi kuman super, menyebabkan kondisi yang disebut para pakar 'perlombaan senjata'.
Ini menimbulkan kekhawatiran dan momok bagi dunia kedokteran yang takut kembalinya revolusi obat antibiotik pada tahun 1940-an.
"Saya benci mengatakan kita kembali ke masa pra-antibiotik, ketika mengobati penyakit serius itu sangat masalah," jelas Professor Les Baillie dari Cardiff University, kepada BBC, seperti dilansir Telegraph, Kamis (13/12/2012).
Dia mengatakan dalam strategi Inggris sedang dilakukan cara untuk memperlambat masalah dengan mengendalikan penggunaan antibiotik, sehingga selalu ada 'suatu cadangan'.
Prof Baillie kini tengah memimpin sebuah tim untuk mencari apakah pengobatan kuno, seperti teh dan madu, bisa menjadi cara berikutnya untuk mengatasi kuman-kuman super.
Teh mengandung senyawa polifenol yang memiliki manfaat kesehatan, termasuk kemampuannya untuk membunuh mikro-organisme.
Para ilmuwan dari tim Prof Baillie telah melihat teh sebagai sumber obat untuk mengobati clostridium difficile, yakni bakteri yang bertanggung jawab setidaknya pada 2.000 kematian dan lebih dari 24.000 infeksi tahun lalu.
"Ada kekhawatiran nyata tentang masa depan kedokteran pada masa pasca-antibiotik," papar Rhidian Morgan-Jones, seorang ahli bedah Cardiff University.
UPDATE : 08 JANUARI 2014
"GLADAK CELENG "
Fenomena " Gladak Celeng " di Pacitan... Celeng dalam bahasa Indonesia adalah Babi Hutan. Fenomena ini terdapat di Kabupaten Pacitan. Namun perburuan ini dilakukan karena biasanya "Celeng" tersebut sering mencuri hasil panen warga di salah satu desa yang ada di Kabupaten Pacitan.

UPDATE : 03 JANUARI 2014
ERET Jaring. Kini sudah dikemas menjadi Upacara Adat khas nelayan Pantai Dangkal Desa Worawari Kec. Kebonagung.
Upacara adat yg dilaunching Bupati Pacitan hari ini (03/01/2014)
rencananya akan dijadikan agenda rutin tahunan yang kedepannya akan
dikemas lebih menarik lagi. Diharapkan dengan kemasan yang semakin baik,
ERET bisa dimasukkan sebagai salah satu agenda wisata budaya di Pacitan
mendampingi upacara adat lainnya yang telah ada seperti ceprotan,
baritan, ataupun tetaken.
UPDATE :16 JANUARI 2014
" TEH MADU JADI ANDALAN MENU BEVERAGE DI PURNAMA GUEST HOUSE PACITAN "
Salah satu menu beverage andalan di Hotel kami adalah Teh Madu. Bukan tanpa alasan mengapa kami memilih Teh Madu menjadi salah satu menu Beverage yang ada di Restaurant di dalam Hotel kami, mengingat Teh Madu mempunyai nilai yang sangat bagus untuk kesehatan.
TAHUKAH ANDA ????? ^_^
Makin banyak bakteri yang menjadi kebal (resisten) karena penggunaan antibiotik yang berlebihan. Ilmuwan pun kini berpaling ke pengobatan tradisional seperti teh dan madu. Akankah kombinasi teh dan madu ini akan menggantikan antibiotik di masa depan?
Semakin banyak obat yang digunakan, semakin besar kemungkinan setiap bakteri membangun resistensi dan menjadi kuman super, menyebabkan kondisi yang disebut para pakar 'perlombaan senjata'.
Ini menimbulkan kekhawatiran dan momok bagi dunia kedokteran yang takut kembalinya revolusi obat antibiotik pada tahun 1940-an.
"Saya benci mengatakan kita kembali ke masa pra-antibiotik, ketika mengobati penyakit serius itu sangat masalah," jelas Professor Les Baillie dari Cardiff University, kepada BBC, seperti dilansir Telegraph, Kamis (13/12/2012).
Dia mengatakan dalam strategi Inggris sedang dilakukan cara untuk memperlambat masalah dengan mengendalikan penggunaan antibiotik, sehingga selalu ada 'suatu cadangan'.
Prof Baillie kini tengah memimpin sebuah tim untuk mencari apakah pengobatan kuno, seperti teh dan madu, bisa menjadi cara berikutnya untuk mengatasi kuman-kuman super.
Teh mengandung senyawa polifenol yang memiliki manfaat kesehatan, termasuk kemampuannya untuk membunuh mikro-organisme.
Para ilmuwan dari tim Prof Baillie telah melihat teh sebagai sumber obat untuk mengobati clostridium difficile, yakni bakteri yang bertanggung jawab setidaknya pada 2.000 kematian dan lebih dari 24.000 infeksi tahun lalu.
"Ada kekhawatiran nyata tentang masa depan kedokteran pada masa pasca-antibiotik," papar Rhidian Morgan-Jones, seorang ahli bedah Cardiff University.
UPDATE : 08 JANUARI 2014
"GLADAK CELENG "
Fenomena " Gladak Celeng " di Pacitan... Celeng dalam bahasa Indonesia adalah Babi Hutan. Fenomena ini terdapat di Kabupaten Pacitan. Namun perburuan ini dilakukan karena biasanya "Celeng" tersebut sering mencuri hasil panen warga di salah satu desa yang ada di Kabupaten Pacitan.
UPDATE : 03 JANUARI 2014
ERET Jaring. Kini sudah dikemas menjadi Upacara Adat khas nelayan Pantai Dangkal Desa Worawari Kec. Kebonagung.
Upacara adat yg dilaunching Bupati Pacitan hari ini (03/01/2014)
rencananya akan dijadikan agenda rutin tahunan yang kedepannya akan
dikemas lebih menarik lagi. Diharapkan dengan kemasan yang semakin baik,
ERET bisa dimasukkan sebagai salah satu agenda wisata budaya di Pacitan
mendampingi upacara adat lainnya yang telah ada seperti ceprotan,
baritan, ataupun tetaken.
Eret
sendiri merupakan metode mencari ikan dengan jaring panjang yang
dipasang melingkari teluk. Kedua ujung jaring ada di daratan dan
kemudian ditarik bersama untuk menggiring ikan kearah pesisir. Ikan yg
berhasil digiring nantinya akan terperangkap ke dalam jaring panjang
tersebut. Hasil tangkapan ikan biasanya akan dibagi merata kepada
seluruh warga yang ikut menarik jaring.
Upacara adat eret sendiri
diawali dengan semacam ritual doa bersama memohon diberi keselamatan
kepada yang maha kuasa serta permohonan semoga diberi hasil tangkapan
yang melimpah.
Langganan:
Postingan (Atom)